Citra Polri Memburuk, Rudianto Lallo Sebut Polisi Harus Kembali ke Khitahnya

Citra Polri Memburuk, Rudianto Lallo Sebut Polisi Harus Kembali ke Khitahnya
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo. Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo meminta Polri melakukan pembenahan kinerja, mulai dari memperketat pengawasan dan memperbaiki internal.

Hal itu disampaikan Rudianto menanggapi survei Litbang Kompas yang menempatkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagai institusi negara dengan citra paling rendah.

Rudianto meminta pimpinan Polri melakukan koreksi dan berbenah.

"Berbenah termasuk di dalamnya membersihkan institusi Polri dari oknum-oknum polisi yang selama ini berperilaku menyimpang atau berperilaku mencederai, mencoreng institusi kepolisian," kata Rudianto saat dihubungi, Senin (27/1).

Anggota Fraksi Partai NasDem itu mengatakan angjloknya citra Polri karena banyak kasus yang menyangkut polisi akhir-akhir ini. Seperti polisi tembak polisi, membekingi pelaku kejahatan, pemerasan di acara DWP, mengabaikan laporan masyarakat, dan fenomena viral baru ditangani.

"Itu contoh-contoh yang tentu saja akan membuat jatuh atau turunnya kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Karena itu kita dorong pimpinan Polri untuk berbenah, mengaktifkan kembali Itwasum, kemudian Kadiv Propam yang membidangi soal disiplin anggota Polri," kata dia.

Menurut Rudianto, Polri harus kembali ke khitahnya dan setiap anggota kepolisian wajib memegang muruah.

"Kembali ke tugas dan fungsi sebagai polisi, sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang, yaitu melindungi, melayani, mengayomi, serta peningkatan hukum. Polisi harus dekat dengan masyarakat, karena polisi sendiri harus inheren, harus sesuai dengan keinginan masyarakat, jadi harus dekat dengan rakyat," jelas dia.

Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo meminta pimpinan Polri melakukan koreksi dan berbenah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News