Citra Semakin Terpuruk, DPR Butuh Pemimpin Baru
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, DPR saat ini semakin kehilangan wibawa. Itu terjadi karena DPR saat ini dipimpin tersangka tindak pidana korupsi.
Kondisi ini, Pangi mengingatkan, juga mengganggu citra Indonesia. "Di luar peradabannya sudah cukup tinggi, ada rasa malu, mereka mundur karena malu," kata Pangi di Jakarta.
Masyarakat, Pangi mengungkapkan, sudah jengah menyaksikan "dagelan politik" yang diperlihatkan politisi di parlemen dengan tetap mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketu DPR.
"Ketua DPR itu seharusnya jadi panutan. Tapi di Indonesia, Ketua DPR justru seorang tersangka korupsi dan telah masuk penjara," ujar Pangi.
Indonesia, kata Pangi melanjutkan, memerlukan pelaku politik yang bisa memberikan keteladanan moral, "bukan mereka yang berpolitik secara asal."
Alhasil, menurut Pangi, untuk kembali memompa kepercayaan publik kepada parlemen, DPR harus segera mengganti Setya Novanto. Ketua DPR pengganti Setya Novanto, sambungnya, harus elite politik yang kredibel dan bersih dari masalah hukum.
"DPR butuh pemimpin baru yang punya gebrakan dan juga tokoh panutan rakyat. Kita saat ini memerlukan Ketua DPR yang nasionalis sejati, autentik, tidak berpura-pura, dan juga tidak menjadikan kekuasaan sebagai mata pencaharian," imbau Pangi.
Di internal partai, Pangi menilai, Golkar harus menempatkan sosok di luar "rezim" Setya Novanto. Golkar juga tidak seharusnya mempertimbangkan calon yang ikut memperlemah upaya pemberantasan korupsi karena dianggap berpotensi menimbulkan kembali masalah besar buat Golkar. (dil/jpnn)
Citra DPR semakin buruk, Indonesia ikut terkena imbasnya. Semua karena tersangka korupsi
Redaktur & Reporter : Adil
- Fraksi PDIP Solid Mendukung Puan Maharani Jadi Ketua DPR RI Lagi
- Dasco Ungkap Tak Ada Revisi UU MD3, Legislator PDIP Bakal Jadi Ketua DPR
- Puan Maharani: RUU Perampasan Aset Dibahas DPR Periode Berikutnya
- Perihal Putusan MA, Mintarsih Akan Surati Ketua DPR Puan Maharani dan Komisi III DPR
- Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno
- Jokowi Singgung RUU Perampasan Aset, Puan: Apa Akan Menjadi Lebih Baik?