Citroen Angkat Bendera Putih di Australia, Bagaimana dengan Indonesia?
jpnn.com, JAKARTA - Kabar buruk datang dari Citroen Australia. Brand otomotif asal Prancis itu resmi mengumumkan angkat kaki setelah seabad berkiprah di negeri Kanguru itu.
Citroen memutuskan mulai berhenti berjualan pada November mendatang.
Kendati demikian, Citroen tetap berkomitmen memberikan layanan purnajual kepada pemilik mobil Citroen yang masih ada di Australia.
Jaringan diler dan bengkel resmi akan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan perawatan dan perbaikan kendaraan.
Keputusan pahit itu diambil, karena alasan pasar otomotif Australia yang kurang mendukung.
Dalam lima tahun terakhir, Citroen hanya mampu menjual sekitar 200 unit per tahun di Australia.
Angka ini sangat kecil, bahkan jika dibandingkan dengan merek-merek mewah seperti Maserati, Ferrari, dan Lotus yang justru mengalami peningkatan.
Faktor utama di balik keputusan itu ialah ketidaksesuaian antara produk Citroen dengan selera konsumen Australia.
Kabar buruk datang dari Citroen Australia. Brand otomotif asal Prancis itu resmi mengumumkan angkat kaki setelah seabad berkiprah di negeri Kanguru itu.
- Perkuat Kebutuhan Pasar di Asia Pasifik, Stellantis Dirikan Pusat Suku Cadang di Malaysia
- Citroen C4 dan C4 X Hadir dengan Desain Baru & Elegan di Paris Motor Show 2024
- Citroen Segarkan Model Ami Terbarunya dan Perkenalkan Versi Konsepnya di Paris Motor Show
- Perluas Jangkauan, Citroen Resmikan Dealer Berstandar 3S di Bandung
- Meriahkan GIIAS Bandung 2024, Citroen Kenalkan 2 Mobil Special Edition
- Citroen Tantang 5.000 Konsumen Jajal C3 Aircross Selama Seminggu, Siapa Mau?