City Takluk di Tangan Chelsea, Guardiola Bela Strateginya di Babak Pertama
Sementara itu di lini depan, Guardiola melanjutkan preferensinya tampil tanpa penyerang murni dan memaksakan Kevin de Bruyne di garis terdepan bersama Raheem Sterling dan Riyad Mahrez.
Di babak kedua ada perubahan dengan masuknya Fernandinho (gelandang bertahan), juga Gabriel Jesus dan Sergio Aguero, tetapi langkah tersebut tak cukup untuk membongkar lini pertahanan disiplin yang diterapkan para pemain Chelsea.
"Saya melakukan yang terbaik dengan susunan pemain. Saya berusaha memilih susunan terbaik untuk memenangi pertandingan," ujar Guardiola.
"Kami kesulitan mematahkan garis mereka di babak pertama. Babak kedua lebih baik, tetapi menghadapi struktur pertahanan Chelsea tidaklah mudah. Kami kelimpungan mengantisipasi bola panjang juga bola-bola kesempatan kedua. Di momen seperti itu selalu dibutuhkan penampilan inspiratif," imbuhnya.
Kendati gagal menjuarai Liga Champions, Guardiola meyakini City menjalani musim yang luar biasa.
"Kami berusaha, tetapi gagal dan itu membuat kami wajib bekerja lebih keras mulai dari sekarang," katanya.
"Sekarang saya ingin pulang dulu, bertemu keluarga, sudah lama. Sesudah itu saya akan kembali ke klub. Ini akan menjadi klub terbaik di dunia untuk beberapa tahun ke depan," ujar Guardiola.
Guardiola menutup musim 2020/21 dengan raihan gelar juara Premier League dan trofi Piala Liga Inggris atau Carabao Cup. (antara/jpnn)
Guardiola membela strategi serta susunan starter yang ia turunkan dalam laga City vs Chelsea.
Redaktur & Reporter : Adek
- Haaland Puji Guardiola: Dia Manager Terbaik di Dunia
- Beruntungnya 3 Pemenang Midea, Nonton Liga Inggris Langsung di Markas Manchester City
- Klasemen Premier League: City Jeblok, Liverpool Menjauh
- Chelsea vs Noah: The Blues Menang 8-0
- Duka di Balik Kemenangan Bayern Munchen Atas Benfica
- Liga Champions: Club Brugge Nodai Kesucian Aston Villa