Aksi Gatot Cium Tangan SBY
Cium Tangan Presiden Berkah Jadi Kepala Negara

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan, aksi Gatot cium tangan SBY adalah ngalap berkah. Selain itu, cium tangan merupakan tradisi memuliakan yang lebih tua.
Pernyataan ini disampaikan terkait dengan aksi cium tangan yang dilakukan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kedua tokoh tersebut bertemu saat acara buka bersama yang digelar mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, di kediamannya, Sabtu (2/6).
“Kalau secara budaya Jawa ini namanya ‘ngalap berkah’, bisa saja Pak GN berharap dengan mencium tangan Pak SBY ke depannya bisa jadi presiden,” kata Jansen kepada RMOL (Jawa Pos Group), Senin, (4/6).
Menurutnya, apa yang dilakukan GN itu menunjukan tata krama yang baik dari junior kepada orang yang lebih tua.
Jansen mengatakan, tak peduli pandangan orang yang terpenting sikap itu suatu bentuk keluhuran yang patut dicontoh oleh siapapun.
“Jadi apa yang dilakukan pak GN kepada pak SBY kemarin itu bagian dari budaya Indonesia, menghormati yang lebih tua dan itu bagus juga untuk tradisi politik kita,” pungkasnya. (fiq/rmol/jpnn)
Aksi Gatot cium tangan SBY biar mendapat berkah yang merupakan memuliakan yang lebih tua.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heikal Safar Apresiasi Prabowo yang Memilih Aktivis HMI untuk Jabatan Penting di Pemerintahan
- PKS Gelar Pawai Sepeda, HNW Ajak Umat Siapkan Fisik untuk Ramadan
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- Bertemu Wagub Erwan Setiawan, Bamsoet Dukung Pemekaran Daerah di Jawa Barat
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang