Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?

Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
Para pembicara saat Civil Society for Police Watch merilis temuan hasil survei ketiga pada tahun 2025 di Hotel Balairung, Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (22/3). Foto: Dok. CSPW

Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah reformasi kelembagaan hukum saat ini sudah mendesak, responden yang menjawab cukup mendesak sebesar 31,5 persen, sangat mendesak 3,2 persen dan mendesak 22,1, sementara yang menjawab tidak mendesak sebesar 3,1 persen, kurang mendesak 27,6 persen.

Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 12,5 persen.

Reformasi Sistem Penegakan Hukum

Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah reformasi sistem penegakan hukum saat sudah mendesak, responden yang menjawab cukup mendesak sebesar 29,2 persen, sangat mendesak 4,9 persen dan mendesak 28,3 persen, sementara yang menjawab tidak mendesak sebesar 1,8 persen, kurang mendesak 20,5.

Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 15,3 persen.

Kinerja Polri dalam Konteks Penegakan Hukum

Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah Bapak/Ibu percaya terhadap kinerja kepolisian dalam konteks penegakan hukum, responden yang menjawab cukup percaya sebesar 18,6 persen, sangat percaya 3,1 persen dan percaya 19,9 persen, sementara yang menjawab tidak percaya sebesar 15,8 persen, kurang percaya 21,7 persen.

Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 20,9 persen.

Civil Society for Police Watch merilis temuan hasil survei ketiga pada tahun 2025 berjudul Urgensi Digitalisasi Kepolisian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News