CK Funky Dancer, Grup Dance Para Pembantu Rumah Tangga di Hongkong

Manggung Lima Kali Sebulan, Setiap Tampil Dibayar Rp 1,6 Juta

CK Funky Dancer, Grup Dance Para Pembantu Rumah Tangga di Hongkong
CK Funky Dancer. Foto : Hilmi S/Jawa Pos
 

"Sebenarnya kami ingin berubah," tegas Weni. Tapi, waktu itu dia tidak tahu cara untuk berubah. Untunglah, saat itu pada minggu akhir September 2006, Dea Aprilia muncul dengan gagasan cemerlang.

 

Ketika itu, kemunculan TKI asal Malang tersebut benar-benar seperti dewa penyelamat. Aprilia mengumpulkan TKI-TKI di sekitarnya yang sudah terjerumus ke narkoba dan gaya hidup bermewah-mewah. "Saya benar-benar trenyuh," papar Aprilia.

 

Dia trenyuh karena melihat saudara-saudaranya sesama TKI sudah lupa dengan tujuan utama mereka di Hongkong. "Di sini kami berangkat untuk mencari uang, tidak menghambur-hamburkan uang," tegas perempuan yang akrab disapa Ipunk tersebut.

 

Akhirnya, Aprilia waktu itu mengumpulkan enam TKI yang sering terlihat teler di kolong-kolong jembatan. Di tangan dia, mereka diajak berlatih dance. Awal-awal melatih, Aprilia mendapati kendala yang cukup berat. Bukan karena TKI-TKI yang dikumpulkan tidak bisa nge-dance. Tapi, saat itu mereka masih saja sembunyi-sembunyi mengonsumsi narkoba.

Di Hongkong, ada grup dance yang seluruh personelnya adalah TKI (tenaga kerja Indonesia) yang merantau di negeri itu. Jadwal manggung mereka pun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News