CK Funky Dancer, Grup Dance Para Pembantu Rumah Tangga di Hongkong
Manggung Lima Kali Sebulan, Setiap Tampil Dibayar Rp 1,6 Juta
Senin, 03 Januari 2011 – 07:57 WIB
"Sebenarnya kami ingin berubah," tegas Weni. Tapi, waktu itu dia tidak tahu cara untuk berubah. Untunglah, saat itu pada minggu akhir September 2006, Dea Aprilia muncul dengan gagasan cemerlang.
Ketika itu, kemunculan TKI asal Malang tersebut benar-benar seperti dewa penyelamat. Aprilia mengumpulkan TKI-TKI di sekitarnya yang sudah terjerumus ke narkoba dan gaya hidup bermewah-mewah. "Saya benar-benar trenyuh," papar Aprilia.
Dia trenyuh karena melihat saudara-saudaranya sesama TKI sudah lupa dengan tujuan utama mereka di Hongkong. "Di sini kami berangkat untuk mencari uang, tidak menghambur-hamburkan uang," tegas perempuan yang akrab disapa Ipunk tersebut.
Akhirnya, Aprilia waktu itu mengumpulkan enam TKI yang sering terlihat teler di kolong-kolong jembatan. Di tangan dia, mereka diajak berlatih dance. Awal-awal melatih, Aprilia mendapati kendala yang cukup berat. Bukan karena TKI-TKI yang dikumpulkan tidak bisa nge-dance. Tapi, saat itu mereka masih saja sembunyi-sembunyi mengonsumsi narkoba.
Di Hongkong, ada grup dance yang seluruh personelnya adalah TKI (tenaga kerja Indonesia) yang merantau di negeri itu. Jadwal manggung mereka pun
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408