Ckckck… Pemakai Ganja Merengek Minta Dibebaskan
jpnn.com - JAKARTA - Apes benar nasib pemuda inisial AM, 37, ini. Dia harus berurusan dengan polisi atas kepemilikan narkoba jenis ganja.
Kapolsek Tamansari AKBP Nasriadi menceritakan, awal mula penangkapan AM, ketika anggota menggelar razia rutin di Jalan Tamansari Raya, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (19/8) dini hari. Saat razia, AM tidak berani melintas dan hanya berdiam pada tempatnya.
"Petugas menghampiri AM karena gerak gerik mencurigakan dan terlihat seperti gelisah sedang menunggu seseorang," kata Nasriadi saat dikonfirmasi, Sabtu (20/8).
Saat didatangi polisi, gelagat AM semakin aneh. Sehingga polisi meminta kepada AM untuk berdiam diri.
"Saat melakukan penggeledahan terhadap AM, petugas menemukan satu paket ganja siap pakai. Itu disimpan AM di dalam bungkus rokok miliknya." jelas Nasriadi.
Sontak, darah AM naik ke ubun-ubun. Dia tak bisa mengelak dan akhirnya merengek memelas belas kasihan kepada petugas untuk dibebaskan.
"Kepada petugas, pelaku mengaku ganja itu mau dipakai di tempat tongkrongannya nanti. Dia kemudian minta maaf kepada petugas yang menangkapnya," ujar Nasriadi.
Kendati kasihan, petugas tetap membawa AM ke Mapolsek Tamansari untuk diproses lebih lanjut. AM dijerat Pasal 111 Undang-undang RI Nomor 35 tentang Narkotika dengan ancaman pidana empat tahun penjara.(Mg4/jpnn)
JAKARTA - Apes benar nasib pemuda inisial AM, 37, ini. Dia harus berurusan dengan polisi atas kepemilikan narkoba jenis ganja. Kapolsek Tamansari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri