Ckck..Kemampuan Guru Bahasa Indonesia Ternyata Minim
SURABAYA - Kemahiran berbahasa Indonesia guru bahasa Indonesia se-Jawa Timur masih minim. Hal tersebut terlihat dari hasil Uji Kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) Agustus lalu. Rata-rata bernilai 500 poin dari seharusnya nilai maksimal 900 poin.
Kepala Balai Bahasa Jatim Amir Mahmud menyebutkan, UKBI yang diikuti dua ribu guru dan kepala sekolah se-Jatim itu menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, standar tersebut masih terbilang minim.
''Tahun 2015 rata-rata hasil UKBI guru sekitar 450-500 poin, sedangkan tahun ini berada pada 500 poin,'' tuturnya.
Sayangnya, nilai tersebut tetap lebih rendah daripada rata-rata nilai yang diperoleh warga negara asing peserta uji kompetensi bahasa Indonesia bagi penutur asing (UKBIPA). ''WNA yang mengikuti UKBIPA di balai bahasa memiliki skor rata-rata 600,'' paparnya.
Tes dibagi menjadi tiga bagian, yakni membaca, mendengarkan, dan struktur kalimat. Mayoritas guru lemah pada sesi mendengarkan. Selain alasan dibatasi waktu, guru kurang cermat mengerjakan soal.
''Kondisi tersebut otomatis menurunkan nilai UKBI guru,'' ungkapnya. Untuk membaca dan struktur kalimat, lanjut dia, mayoritas guru memiliki pemahaman yang cukup. (elo/c15/nda/flo/jpnn)
SURABAYA - Kemahiran berbahasa Indonesia guru bahasa Indonesia se-Jawa Timur masih minim. Hal tersebut terlihat dari hasil Uji Kemahiran berbahasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional