Cleopatra Ternyata Berdarah Afrika
Selasa, 17 Maret 2009 – 08:03 WIB

Foto : AP
LONDON - Penggambaran Cleopatra di atas kertas atau di layar lebar, tampaknya, perlu direkonstruksi. Selama ini, Ratu Mesir itu dicitrakan sebagai perempuan cantik yang berambut lurus dan berkulit putih. Padahal, berdasarkan temuan penelitian terbaru, Cleopatra ternyata juga berdarah Afrika. Keluarga Cleoptara hidup di masa pergolakan Kekaisaran Roma yang tengah memperluas kekuasannya sampai ke Mediterania. Cleopatra memperkuat kekuasannya dengan membuat aliansi dengan Kaisar Roma Julius Caesar. Kemudian terjadi tragedi pembunuhan Julius Caesar oleh pendukungnya sendiri, Jenderal Mark Antony. Akhirnya, Cleopatra pun jatuh ke pelukan Mark Antony.
Seperti dilansir BBC, para ilmuwan Inggris yang menemukan makam adik Cleopatra, Arsinoe, di Ephesus, Turki, berkeyakinan kalau ibunda Cleopatra memiliki tulang tengkorak mirip warga asli Afrika yang berkulit hitam dan berambut keriting. Jadi, simbol kecantikan dunia itu tak hanya memiliki darah keturunan Raja Ptolemy dari Makedonia yang berkuasa di Mesir setelah Alexander Agung seperti selama ini diyakini.
Para ahli menganggap penemuan itu sebagai "hal terhebat." Tim ilmuwan itu dipimpin Hilke Thuer dari Austrian Academy of Sciences. "Adalah sebuah keunikan di dunia arkeologi menemukan kuburan dan tengkorak anggota keluarga dinasti Ptolemaic,'' kata Thuer kepada BBC. ''Mengetahui Arsinoe mempunyai ibu seorang Afrika adalah sebuah sensasi nyata yang bisa membawa kepada fakta baru dalam silsilah keluaga Cleopatra dan hubungannya dengan kakak beradik Cleopatra-Arsinoe."
Baca Juga:
LONDON - Penggambaran Cleopatra di atas kertas atau di layar lebar, tampaknya, perlu direkonstruksi. Selama ini, Ratu Mesir itu dicitrakan sebagai
BERITA TERKAIT
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara