Climate Change Sepak Bola Kita
Selasa, 14 Desember 2010 – 16:20 WIB
Momentum yang amat sulit ditemukan. Bola menjadi medan magnit yang berdaya pikat kuat. Bola mencapai level yang setara dengan selebriti. Pemain bola jadi objek yang dikejar-kejar fans-nya, bahkan lebih histeris daripada bintang film papan atas. Bahkan, banyak juga selebriti yang ikut-ikutan ngefans sama si Arjuna kelahiran Amsterdam, berusia 22 tahun itu. Iklim sepak bola kita sedang berubah, serasa climate change. Sinyal perubahan itu sudah terdeteksi sejak tiga kali kemenangan mengagumkan Irfan dkk di Piala AFF.
Baca Juga:
Kawan-kawan wartawan PSSI yang biasa memantau timnas pun dibuat sesak nafas tiga hari terakhir. Akses mereka untuk interview pun tak lagi leluasa. Pelatih Alfred Riedl melarang pemain diganggu oleh siapapun, termasuk wartawan. Gara-garanya, setiap timnas berlatih, banyak fans datang, ingin foto, ingin bicara, ingin bersalaman, ingin tandatangan, mungkin juga ingin mencium pria yang punya followers 192 ribu lebih di akun twitter-nya @IrfanBachdim10 itu.
Sampai di lobi Hotel Sultan pun, mereka masih dikuntit fans. Juara dunia bulutangkis, peraih emas olimpiade pun, tak diperlakukan seistimewa itu. Riedl boleh juga, menakhodai timnas ini punya prinsip dan karakter yang oke. Dia sempat melarang keras Irfan diwawancara reporter infotainment, ketika dicegat di bus. ”Kalian ini bukan pemain sirkus! Ayo masuk, cepat.. Cepat!” ucap Riedl, pelatih berusia 61 tahun asal Austria itu. Saking gemasnya, squad-nya kok nampang di acara-acara hiburan"
”Ayo Bachdim! Jangan sampai kamu diatur mereka!” tegas Riedl dengan intonasi tinggi. Bukan hanya itu. Saat berlatih, lapangan harus steril, diberi batas garis dengan tali rafia. Reporter, fans, wartawan, siapapun tak dibenarkan menyenggol garis demarkasi itu. Anda mau coba-coba" Pasti kena semprit! Offside! Bisa-bisa kena kartu merah! Interview hanya dilayani Riedl setelah berlatih. Strict.
Publik bola kita tak bosan-bosan bergunjing sosok Irfan Bachdim. Striker timnas PSSI di Piala AFF, yang bertampang cool dan imut-imut keren itu mengubah
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing