Coba Tebak! Untuk Siapa Kartu Merah di Tangan Fahri Hamzah
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kakammi) Fahri Hamzah mengeluarkan kartu merah, saat memberi sambutan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Kakammi I, yang digelar di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/2).
Fahri mengeluarkan kartu merah, setelah sebelumnya memaparkan tujuan diselenggarakannya Mukernas Kakammi.
"Peserta datang dari 34 provinsi, ini ikhtiar mengumpulkan kembali tenaga, jiwa muda Indonesia yang harus menjaga reformasi. Karena Bung Karno mengatakan revolusi tak boleh berhenti," ujar Fahri.
Menurut Fahri, Koalisi Merah Putih (KMP) sebelumnya juga dibentuk beberapa waktu lalu, karena suatu bangsa membutuhkan percakapan yang tajam tentang arah bangsa ke depan. Dalam percakapan, boleh dilakukan sangat tajam, bahkan diwarnai sengketa, agar bangsa tidak salah arah.
"Tapi yang berbahaya, percakapan sekarang dilarang sehingga dikhawatirkan bisa membawa semua masuk jurang. Saya tidak mau itu terjadi. Karena itu, kalau tadi ada yang memberi lampu kuning (untuk pemerintah,red), saya ada yang lebih tinggi," ucapnya.
Wakil Ketua DPR tersebut kemudian mengeluarkan kartu merah dari saku jas yang dikenakan. Sikap tersebut langsung disambut sorak-sorai ratusan peserta Mukernas yang hadir.
"Kalau salah arah, pemainnya dikeluarkan saja. Ini ikhtiar, apalagi Indonesia akan memperingati 21 tahun reformasi. Mukernas ini akan menegaskan, ke mana reformasi dijalankan," kata Fahri.
Sebelumnya, Ketua Panitia Mukernas Kakammi Muhammad Ilyas mengeluarkan kartu kuning saat memberi sambutan.
Ratusan peserta Mukernas Kakammi bersorak saat Fahri Hamzah memegang kartu merah.
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- PDIP seperti Dapat Durian Runtuh, Pendukung Anies Berpesta
- Gempa MK
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan