Coin A Chance!, Komunitas Pengumpul Uang Recehan untuk Pendidikan Anak-Anak Miskin
Dapat Koin Jutaan, Tak Cukup Disimpan di Kardus Mi Instan
Senin, 12 Desember 2011 – 08:18 WIB

KOLEKTOR KOIN : Anggia Bahana Putri sedang membuka stand Coin A Chance ! di muktamar blogger bertajuk ON|OFF 2011 di Jakarta (3/12/). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Celengan sepanjang satu jengkal berdiameter seukuran lengan orang dewasa itu dibagikan gratis kepada pengunjung yang ingin mengumpulkan koin di rumah masing-masing. "Kami di sini bersifat sukarela. Tidak ada ketentuan harus menjadi member atau apalah namanya," tutur Anggia Bahana Putri, relawan bagian administrasi yang saat itu bertugas menjaga stan.
Anggia menjelaskan, pihaknya menggunakan sebutan coiners untuk pengumpul koin aktif sekaligus pengurus operasional Coin A Chance!. Ada juga sebutan droppers bagi pengumpul koin aktif dan tidak aktif yang tidak terlibat dalam kepengurusan komunitas.
Anggia menjelaskan bahwa secara berkala, komunitas tersebut menggelar pertemuan yang dijuluki Coin Collecting Day (CCD). Pertemuan itu digunakan untuk mengumpulkan sekaligus menghitung perolehan koin dari celengan-celengan yang tersebar di seantero DKI Jakarta dan sekitarnya. Anggia menuturkan, kesan formal dihapus bersih dalam pertemuan CCD itu. "Kami sering kumpul santai di restoran-restoran atau kafe," ucap perempuan kelahiran Jakarta, 8 Agustus 1981, itu.
Dalam setiap pertemuan CCD, koin yang terkumpul cukup fantastis. Dari delapan kali rekaman CCD, donasi koin yang terkumpul pernah mencapai Rp 10 juta lebih. Tapi, rata-rata uang yang terkumpul pada pertemuan itu Rp 2 jutaan.
Dua orang bersahabat ini, Hanny Kusumawati dan Nia K. Sadjarwo, ingin menerapkan moto: mulailah dari yang terkecil untuk berbuat baik. Sejak 2008,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu