Coinchek Diretas, Rp 7,1 T Duit Virtual Raib

’’Kami tahu ke mana uang itu dikirim. Kami sedang melacaknya dan jika kami terus melacak ada kemungkinan untuk mengambilnya kembali,’’ terang Otsuka sebagaimana dilansir BBC.
Uang yang dicuri dari Coinchek itu sebelumnya disimpan di hot wallet yang terhubung ke internet. Bukan di cold wallet yang disimpan offline dan lebih aman.
Presiden Coincheck Koichiro Wada beralasan bahwa cara itu ditempuh karena kekurangan staf yang bisa melakukan penyimpanan di cold wallet serta adanya masalah teknis.
Sumber Reuters mengungkapkan, FSA telah mengirimkan peringatan kepada sekitar 30 perusahaan yang mengoperasikan perdagangan mata uang virtual di negara tersebut.
FSA meminta mereka berhati-hati dan meningkatkan keamanan karena ada peluang terjadi peretasan lainnya.
Peretasan perusahaan perdagangan mata uang virtual memang beberapa kali terjadi di Jepang. Pada 2014 lalu, Mt. Gox yang berbasis di Tokyo terpaksa mengajukan status bangkrut setelah kehilangan Bitcoin senilai USD 500 juta atau setara Rp 6,65 triliun.
Padahal, mereka adalah perusahaan yang sukses dan mengendalikan perdagangan 80 persen Bitcoin di seluruh dunia.
Youbit yang berbasis di Korea Selatan (Korsel) mengalami nasib serupa. Desember lalu mereka gulung tikar setelah diretas dua kali.
Coincheck Inc merugi. Perusahaan perdagangan mata uang virtual itu diretas dan koin yang diperdagangkan dicuri
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Arbani Yasiz Ungkap Alasan Melamar Kekasih di Jepang, Ternyata
- GYS Luncurkan Baja Tahan Gempa Plus, Lebih Hemat Biaya
- BNI Bersama JCB Gelar Lucky Draw Berhadiah ke Universal Studio Jepang
- Bahrain Bawa Komposisi Pemain Solid, Timnas Indonesia dan Jepang Mesti Waspada
- Kementan Bersama NCA dan UGM Menggelar Konsultasi Bekerja di Pertanian Jepang