Cokrik, Minuman Tradisonal Mematikan
jpnn.com - SURABAYA - Klaim atas cokrik sebagai minuman tradisional memang masih menimbulkan kontroversi. Di daerah asalnya Tuban, masyarakat menyebut minuman itu berguna untuk kesehatan karena mampu menghangatkan badan. Lalu, bagaimana pandangan dunia medis?
Spesialis penyakit dalam dari RSUD dr Soetomo dr Budi Widodo SpPD menjelaskan, banyak minuman tradisional yang asalnya merupakan penyulingan dari bahan-bahan alami seperti tape, ragi, gula, dan air. Namun, saat pengolahannya, zat tersebut diaduk dalam waktu yang lama sehingga bisa menjadi racun mematikan.
Terkait klaim bisa menghangatkan badan, Budi tidak setuju jika cokrik disebut memiliki khasiat itu. Menurut dia, masih banyak minuman tradisional lain yang memiliki manfaat menghangatkan tubuh dan yang lebih penting aman. Sebut saja wedang jahe, bandrek, atau wedang ronde. "Kalau alasan untuk minuman penghangat, saya pikir nggak juga. Buktinya, minuman lain juga bisa menghangatkan badan dan jauh lebih menyehatkan," katanya.
Budi mengatakan bahwa minuman yang mengandung alkohol itu sama sekali tidak bermanfaat bagi tubuh. Yang ada malah mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu. Mulai terganggunya sistem pencernaan, peredaran darah, hingga menyerang sistem saraf pusat.
Lebih dari itu, jika dikonsumsi berlebihan, efeknya justru fatal, yakni bisa meninggal. "Yang meninggal itu kan karena mereka terlalu banyak minum dan semua sistem organnya sudah nggak kuat lagi," jelasnya. (dha/c6/ayi/mas)
SURABAYA - Klaim atas cokrik sebagai minuman tradisional memang masih menimbulkan kontroversi. Di daerah asalnya Tuban, masyarakat menyebut minuman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer