Coles, Salah Satu Jaringan Supermarket di Australia Digugat Oleh Ribuan Mantan Pegawainya

Coles, Salah Satu Jaringan Supermarket di Australia Digugat Oleh Ribuan Mantan Pegawainya
 Mantan manajer toko di jaringan supermarket Coles Erika McDonald dan Daragh Whelan mengalami gangguan mental karena kerja berlebihan. (ABC NEWS: Robert Koenigluck and Andrew Altree-Williams)

"Ketika kita dibayar gaji tetap seperti halnya para manajer Coles, tidak ada lagi pembayaran untuk kerja di luar jam kerja normal atau kerja berlebihan," katanya.

Dia mengatakan, informasi yang diperoleh dari sekitar 2.200 staf yang sudah mengajukan class action adalah bahwa mereka rata-rata bekerja antara 55 sampai 65 jam per minggu, jauh lebih tinggi dari kontrak per minggu selama 40 jam.

Penjualan untuk barang yang dibuat sendiri memerlukan lebih banyak staf

Di bagian penjualan roti misalnya, penjualan roti dan donat yang dibuat sendiri di toko memerlukan waktu lebih lama dibandingkan roti yang dibuat oleh perusahaan lain.

Menurut Daragh Whelan yang menjadi manajer salah satu supermarket Coles di Melbourne, untuk menjual roti buatan sendiri memerlukan lebih banyak pekerja agar semua roti bisa terjual.

Dia mengatakan karenanya kadang manajer harus bekerja tambahan setelah pekerja paruh waktu selesai dengan tugas mereka.

"Pada dasarnya manajer toko harus tetap melanjutkan tugas dan mengerjakan tugas sendiri," katanya.

"Dan itu terjadi setiap hari, karena kami tidak bisa menyelesaikan tugas akibat kekurangan waktu."

Dan dalam penilaian manajemen, Daragh mengatakan bahwa hal tersebut tidak diperhitungkan.

Salah satu jaringan supermarket terbesar di Australia Coles menghadapi gugatan class action dari sekitar 2.200 karyawan yang merasa mendapat bayaran kurang tetapi bekerja terlalu banyak.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News