Colosseum Hambalang
Rabu, 13 Juni 2012 – 00:01 WIB
Sedangkan Hambalang peruntukannya baik dan mulia. Karena di tempat ini akan ditingkatkan kemampuan dan kekuatan fisik para atlet kita untuk mengharumkan nama bangsa. Tapi mekanisme dan praktek pembangunannya sangat jauh menyimpang. Bahkan seperti menghina akal sehat umat manusia.
Pemilihan lokasi di kawasan tanah yang labil karena harganya sangat murah. Padahal pembiayaan dari semula hanya Rp 125 milyar dibengkakkan 20 kali lipat hingga mencapai Rp 2,5 triliun. Kalau yang dikorup standar 30 persen seperti dilakukan Nazaruddin dan teman-teman di partainya, jumlahnya Rp 750 milyar!
Seperti Colosseum di Roma, Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang hanya tinggal puing dan reruntuhan. Tapi bila Colosseum tinggal reruntuhan karena dimakan keganasan alam dan waktu, Hambalang yang dimakan uangnya, oleh para perancangnya.
Maka akan menjadi berharga apabila Hambalang ditetapkan sebagai situs sejarah yang dilindungi undang-undang. Dijadikan obyek wisata sekaligus pelajaran bahwa pada zaman Hambalang dibangun, para bangsawan (pembesar negara) telah kehilangan rasa malu. Negara dikelola tanpa etika dan tanpa tata nilai.