Coming Home

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Coming Home
Skuad Inggris merayakan gol yang bersarang di gawang Kroasia. Foto: AFP - talkSport

Namun, kenyataannya Inggris selalu salah program. Pelatih lokal dianggap tidak ada yang cukup mampu membawa Tiga Singa untuk mengaum lebih keras. 

Lalu diimporlah pelatih asing, mulai dari Fabio Capello dari Italia dan Sven-Goran Eriksson dari Swedia.

Alih-alih membuat Tiga Singa beringas buas malah membuat loyo dan tidak bertenaga.

Inggris menanggung malu di level internasional di bawah pelatih-pelatih impor itu. 

Di tengah situasi putus asa, Inggris kembali ke produk lokal. Gareth Southgate menjadi pilihan untuk menjadi komandan bala tentara Inggris. Prestasi internasionalnya belum cukup memuaskan, tetapi ada secercah harapan seperti sinar terang di ujung terowongan yang gelap. 

Southgate banyak diragukan karena pengalaman kepelatihannya yang masih minim.

Namun, dia punya hidung yang cukup tajam untuk mengendus potensi kekuatan pemain-pemainnya dan sekaligus mendeteksi kelemahan-kelemahan mereka. 

Stok pemain-pemain muda bejibun di timnas Inggris. Jude Bellingham masih belum genap 18 tahun. Jadon Sancho, Marcus Rashford, Mason Mount, Bukayo Saka, Kalvin Phillips, Phill Foden, semuanya masih 20-an tahun.

Prestasi internasional Inggris tidak pernah benar-benar mampu membawa sepak bola kembali ke rumahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News