Conquistadores
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Para penjelajah dan penakluk dari Eropa pada abad ke-16 mulai menaklukkan negara-negara di Amerika yang sebelumnya sudah mempunyai peradaban yang lebih tinggi dari bangsa-bangsa Eropa.
Petualangan itu melahirkan para "Conquistadores" para penakluk yang menjadi legenda sejarah sampai sekarang.
Bangsa Aztec di Meksiko sudah mempunyai peradaban dan budaya yang tinggi. Bangunan-bangunan yang kokoh dan berbagai ritual menjadi tradisi bangsa Aztec. Salah satu ritual Aztec yang paling dikenal adalah pengorbanan manusia untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa.
Budaya penumbalan manusia juga dilakukan dalam ritual untuk menandai peristiwa-peristiwa penting seperti ritual persembahan kepada para dewa, tumbal untuk memulai peperangan, dan tumbal untuk festival keagamaan.
Sebuah temuan arkeologi oleh The National Institute of Anthropology and History Meksiko mengungkapkan, bangsa Aztec pernah mengorbankan dan memakan satu detasemen militer Spanyol yang mereka tangkap.
Temuan itu didasarkan pada ekskavasi penggalian bertahun-tahun di Kota Tecoaque. Dalam dialek lokal nama kota itu berarti “tempat mereka memakannya” dalam bahasa Nahuatl, suku Aztec.
Temuan itu menyebutkan, penduduk Tecoaque menangkap konvoi sekitar 15 laki-laki Spanyol, 50 perempuan, sepuluh anak-anak, 45 prajurit, dan sekitar 350 sekutu dari kelompok pribumi pada 1520.
Para tawanan itu disimpan selama beberapa bulan dan secara bergilir ditumbalkan untuk berbagai upacara ritual.
16 Tim punya kesempatan yang sama. Bukan sepak bola namanya kalau tidak ada kejutan.
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Ketua DPR RI dan Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Timnas Belgia Tampil Mengecewakan di Piala Eropa & Nations League, Sang Pelatih Dipecat
- Soal Riset OCCRP, Prabowo Diminta Layangkan Nota Protes ke Pemerintah Belanda
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X