Conte Berpeluang Lampaui Lippi dan Capello
Jumat, 01 Maret 2013 – 14:32 WIB
Biarpun pada awal musim Conte memulainya dengan noda, yakni sanksi larangan menemani skuadnya selama sepuluh bulan karena terlibat pengaturan skor saat melatih Siena, Conte tetap dipercaya. Hasilnya, saat ini Juve masih berkuasa di puncak klasemen dan bertahan di Liga Champions.
Baca Juga:
Karena kualitasnya, beberapa media di Italia sempat menyebutnya sebagai Jose Mourinho-nya Italia. "Untuk menjadi pelatih top, Anda harus melampaui ide para pemain, begitujuga kepribadian. Dia tahun cara melakukannya dan ketika melihat dia menemani Juve di tepi lapangan, saya bisa menikmati pertandingan dengan nyaman," jelas Nedved.
Conte juga jenis pelatih yang tidak fanatik dengan satu strategi. Dia berani bereksperimen dan menjajal menyusun strategi sesuai dengan skuad yang dimiliknya. Musim ini, andalannya adalah skema 3-5-2 karena memiliki stok gelandang berkualitas.
Musim ini, peluang Conte mempertahankan scudetto cukup besar dan mereka juga sudah satu kaki di perempat final Liga Champions. Sebab, sudah unggul 3-0 pada first leg babak 16 besar melawan FC Celtic. Otomatis, asalkan tidak kalah lebih dari tiga gol di Juventus Stadium (6/3), mereka melaju mulus.
ANTONIO Conte mulai dibandingkan dengan pelatih-pelatih top Italia yang pernah menangani Juventus. Tactician berusia 43 tahun itu dianggap bisa sehebat
BERITA TERKAIT
- Bojan Hodak Ungkap Penyebab Persib Gagal Menang Melawan Madura United
- MotoGP Indonesia 2024: VR46 Beber Alasan Rossi belum Bisa Hadir ke Mandalika
- Dihajar Osasuna, Barcelona Telan Kekalahan Pertama di LaLiga 2024/25
- Lihat Betapa Fenomenalnya Marquez di Sprint MotoGP Indonesia
- MotoGP Mandalika 2024: ITDC Tegaskan tidak Pakai Pawang Hujan
- Misteri Tikungan 16 di Sirkuit Mandalika MotoGP Indonesia