Contek Massal Bukti ada Krisis Moral
Rabu, 15 Juni 2011 – 20:54 WIB
Menurutnya, sistem pendidikan di Indonesia saat ini sebaiknya tidak melulu berorientasi pada nilai-nilai dan parameter yang bersifat kuantitatif, namun juga mempertimbangkan keberagaman, keunikan, dan kualitas karakter murid. “Sistem penilaian kita hanya bersifat kognitif semata, tanpa adanya pendidikan mental dan penghargaan atas keunikan anak, sehingga pendidikan diorientasikan untuk mendapatkan nilai sebaik-baiknya dengan berbagai cara. Sementara, pendidikan karakter yang menjadi program Kemdiknas hanya terkesan formalitas. Sehingga belum menyentuh pada substansi pendidikan karakter itu sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut Hetifah menambahkan, pihaknya juga turut mendesak Kemdiknas agar memberikan perlindungan kepada siswa, orang tua, guru dan anggota masyarakat yang mengungkapkan praktek-praktek kecurangan, penyimpangan serta berbagai persoalan yang terjadi di dunia pendidikan. “Selain itu, Kemdiknas juga sebaiknya membuat mekanisme pengaduan masyarakat yang handal dan dapat diakses publik,” tambahnya. (cha/jpnn)
JAKARTA--Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar menegaskan, terjadinya contek massal hingga pengintimidasian kepala pelapor kasus tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya