Copot Anas, SBY Tak Perlu Tunggu Proses Hukum
Minggu, 26 Februari 2012 – 18:07 WIB
JAKARTA - Pengamat politik, Iberamsjah mengatakan pemberian uang terjadi dalam kongres-kongres partai politik sudah melanggar etika. Apalagi menurutnya, pemberian uang itu dengan motif untuk mendapatkan suara dan dukungan kepada orang yang diberikan.
"Apalagi pihak yang memberi uang dengan motif untuk mendapatkan suara atau dukungan dengan sumber-sumber dana yang tidak jelas, maka dia harus bertanggungjawab secara etika dan mundur atau diturunkan dari jabatannya," kata Iberamsjah, di Jakarta, Minggu (26/2).
Baca Juga:
Menurut dosen politik Universitas Indonesia itu, dalam politik itu ada etika dan ada ideologi yang harus dibela. Jadi ini bukan soal uang saja. "Apa jadinya kalau sebagai kader saja mereka diajarkan untuk menerima uang, bagaimana partai bisa dikatakan sebagai pembina politik kader-kadernya, lah suap saja diajarkan sama partai,” tegasnya.
Terkait dengan dugaan suap dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Iberamsjah menyarankan Dewan Pembina PD yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu menunggu selesainya proses hukum, karena dalam politik juga ada etika yang harus dijaga.
JAKARTA - Pengamat politik, Iberamsjah mengatakan pemberian uang terjadi dalam kongres-kongres partai politik sudah melanggar etika. Apalagi menurutnya,
BERITA TERKAIT
- TPS di Kota Cilegon Ambruk, Satu Orang jadi Korban
- Momen Andika Bersama Istri Nyoblos di TPS Hendi: Siap Menang & Kalah
- Ditertawakan Rano Karno, Ridwan Kamil Ungkap Alasan Nyoblos di Bandung
- Jubir: Pram-Doel Meraih 55 Persen, Ini Kemenangan Warga Jakarta
- Di TPS Megawati dan Keluarga Mencoblos, Pram-Doel Menang Telak, RIDO Tersungkur
- Maju di Pilkada 2024, Istri Mendes PDT Optimistis Menang Telak di Pilbup Serang