Corcoran G20
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Kamis, 17 November 2022 – 18:53 WIB

Presiden Jokowi dalam pidatonya saat sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
jpnn.com - Pelaksanaan KTT (konferensi tingkat tinggi) G20 di Bali berakhir.
Indonesia merasa sangat bangga bisa menjadi tuan rumah yang sukses.
Glorifikasi atau pengagungan KTT ini dilakukan secara total dan all out seolah menjadi pertaruhan hidup mati.
KTT ditutup dengan pesta gala dinner dan pertunjukan yang extravagant.
Para pemimpin dunia diberi sajian pertunjukan tari dan nyanyi yang penuh gebyar kemewahan.
Terlihat sekali bahwa KTT ini adalah pesta besar yang penuh gengsi.
Indonesia sebagai tuan rumah ingin memamerkan kepada dunia bahwa kita jago dalam membuat sajian pertunjukan extravaganza.
Pertunjukan yang penuh kemewahan itu menjadi paradoks terhadap pesan utama yang dihasilkan oleh KTT.
Membanggakan pelaksanaan G20 adalah hal yang wajar. Akan tetapi, glorifikasi yang berlebihan pada saat kondisi sedang suram bisa menyesatkan.
BERITA TERKAIT
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan
- PSI Perorangan: Langkah Modernisasi Partai dan Loyalitas pada Jokowi
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup
- Guntur Romli Kritik Jokowi soal Super Tbk, Sindir Otoritarianisme Dewan Pembina PSI
- Meminimalkan Potensi Banjir, Jokowi Meminta Normalisasi Sungai Ciliwung Dapat Dilanjutkan
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU