Corcoran G20

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Corcoran G20
Presiden Jokowi dalam pidatonya saat sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Bahkan, seorang emak yang membentangkan poster pun harus diamankan.

Sebanyak 26 mahasiswa NTB yang melakukan demonstrasi dibubarkan dan ditangkap oleh polisi.

Hajatan G20 diagungkan tanpa boleh ada kritik sedikitpun.

Hajatan ini harus menjadi pameran kehebatan yang sempurna.

Siapa saja yang melakukan kritik sekecil apapun akan dihajar, dan dituduh sebagai subversif dan mempermalukan negara.

Darryl Dwi Putra ialah aktivis mahasiswa yang ingin melihat KTT G20 dari kacamata yang kritis.

Sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana, Bali, Darry memberikan kritik melalui beberapa aktivitas diskusi di kampus bersama teman-temannya.

Akan tetapi, yang terjadi kemudian Darryl dirundung habis-habisan dan diserbu oleh serangan netizen yang murka.

Membanggakan pelaksanaan G20 adalah hal yang wajar. Akan tetapi, glorifikasi yang berlebihan pada saat kondisi sedang suram bisa menyesatkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News