Corcoran G20
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sepanjang hari ini (17/11) tagar #DarrylBikinMaluNegara menjadi trending topik di Twitter.
Darryl dianggap mempermalukan Indonesia di mata dunia karena sikapnya yang kritis terhadap G20.
Kalau suara kritis dari mahasiswa dibungkam dengan cara-cara seperti ini, maka ruang demokratis di Indonesia sudah makin menyempit, kalau tidak disebut sudah habis tergusur.
Ruang demokrasi itu hilang dilindas oleh mobokrasi baru dalam bentuk serangan netizen.
Ruang demokrasi itu menyempit karena digusur oleh glorifikasi yang berlebihan terhadap seorang pemimpin populis dalam sosok Jokowi.
Darryl dan kawan-kawannya kerap melakukan diskusi untuk melihat secara kritis sisi baik dan buruk dari G20.
Namun, menurut Darryl, diskusi-diskusi kritis mahasiswa yang dia lakukan selalu mendapat intimidasi baik dari internal kampus maupun pihak luar.
Tagar #DarrylBikinMaluNegara menjadi viral berawal dari tulisan Darryl yang dimuat di instagram story (16/11).
Membanggakan pelaksanaan G20 adalah hal yang wajar. Akan tetapi, glorifikasi yang berlebihan pada saat kondisi sedang suram bisa menyesatkan.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan