Corona Bikin Warni Menangis, Biasanya 50 Porsi, Sekarang Tak Ada Lagi
jpnn.com, KARAWANG - Warni kena dampak wabah virus corona. Perempuan berusia 57 tahun yang biasa berdagang mi ayam di samping kantor BPS Karawang, Jawa Barat itu kehilangan penghasilan.
Warni yang sudah 36 tahun berjulan mi ayam itu sedih. Sejak pandemi corona, dalam sehari hanya terjual lima bahkan pernah tak ada lagi yang membeli dagangannya.
“Saya sampai menangis karena enggak ada sama sekali yang beli,” ucapnya saat berbincang dengan Radar Karawang, Selasa (14/4).
Dia menceritakan, pada saat kondisi normal, dia menjual 40 sampai 50 porsi mi ayam dalam satu hari.
Masyarakat sekitar hingga yang rumahnya di sekitar alun-alun berdatangan membeli mi ayamnya.
“Kalau sekarang orang-orang enggak boleh keluar jadi enggak ada yang jajan.
Beruntungnya, kata dia, mi ayam yang dia dagangkan itu tidak dibeli dari pasar, tetapi langsung dibuat sendiri oleh suaminya bernama Sutarno.
“Bikin buat tiga porsi. Kalau ada lagi yang beli ngedadak lagi bikin sendiri. Jadi gak rugi karena basi,” ujarnya.
Corona tak saja membuat usahanya berantakan, tetapi juga membuat dia tak boleh mudik.
- Seusai Berolahraga di CFD Jakarta, Ganjar & Atikoh Makan Mi Ayam Kaki Lima
- Jutaan Pedagang Mi Ayam dan Bakso Siap Kampanyekan Ganjar-Mahfud
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Warkop-Mi Ayam di Kramat Senen Terbakar, Penyebabnya Gegara Ini
- Awas! Kasus Positif Covid-19 Daerah Ini Naik Lagi