Corona Bukan Hanya Ujian buat Pak Jokowi, Bima Arya Tak Berharap pada Pusat
Alokasi itu dibagi menjadi tiga bagian. Perinciannya adalah untuk penanganan medis, jaring pengamanan sosial, dan recovery ekonomi.
"Untuk pemberdayaan ekonomi, banyak pelaku usaha kesulitan bahan baku, penurunan daya beli, ketiga kesulitan pasar yang hilang. Karena itu klaster ekonomi kami fasilitasi bahan bakunya. Kemudian BLT, ada produk yang dibeli oleh dinas," jelas politikus PAN itu.
Dia juga menyinggung soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua. Menurutnya, harus ada tindakan tegas terhadap pelanggar aturan PSBB.
"Yang melanggar PSBB kami tindak. Ini ujian kepemimpinan bagi kita semua, bukan hanya Pak Jokowi dan Pak Terawan tetapi ini bagi semua. Bagi gubernur dan wali kota," tambahnya.(fat/jpnn)
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, puncak pandemi COVID-19 di daerahnya kemungkinan pada Juli mendatang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah