Corona Bukan Hanya Ujian buat Pak Jokowi, Bima Arya Tak Berharap pada Pusat

Alokasi itu dibagi menjadi tiga bagian. Perinciannya adalah untuk penanganan medis, jaring pengamanan sosial, dan recovery ekonomi.
"Untuk pemberdayaan ekonomi, banyak pelaku usaha kesulitan bahan baku, penurunan daya beli, ketiga kesulitan pasar yang hilang. Karena itu klaster ekonomi kami fasilitasi bahan bakunya. Kemudian BLT, ada produk yang dibeli oleh dinas," jelas politikus PAN itu.
Dia juga menyinggung soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua. Menurutnya, harus ada tindakan tegas terhadap pelanggar aturan PSBB.
"Yang melanggar PSBB kami tindak. Ini ujian kepemimpinan bagi kita semua, bukan hanya Pak Jokowi dan Pak Terawan tetapi ini bagi semua. Bagi gubernur dan wali kota," tambahnya.(fat/jpnn)
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, puncak pandemi COVID-19 di daerahnya kemungkinan pada Juli mendatang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Menjelang Arus Mudik Lebaran, BPH Migas Tegaskan Ketersediaan BBM di Wilayah Bogor Aman
- Begini Langkah Nyata PTPN I Dalam Mendukung Pelestarian Alam di Bogor
- Ormas Minta THR, Wamendagri Bima Arya Imbau Pemda Bersikap Tegas
- Satpol PP Jabar Ungkap Tantangan Membongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor
- Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah
- Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak, Jaswita Kacau