Corona di Iran Kembali Mengganas setelah Kegiatan Publik Berjalan Lagi, Ini Penyebabnya
Pihak berwenang juga mengizinkan salat Jumat pada lebih dari 100 kota dan larangan perjalanan antarkota dicabut.
Pemerintah merasa tertekan karena merosotnya ekonomi negara itu, apalagi Iran tengah berjuang menghadapi sanksi Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh pusat penelitian parlemen Iran, pendapatan per kapita Iran turun 34 persen selama 2011-2019, dan karantina wilayah telah memperburuk kondisi ini.
Aseer Ali dari Universitas Kedokteran Teheran memperingatkan bahwa lonjakan kasus harian dapat mengurangi semangat dan memicu kekhawatiran warga.
"Ini pasti menciptakan ketakutan dan kepanikan di masyarakat. Meskipun situasi Iran tidak seburuk AS atau Eropa, tetapi dengan adanya lonjakan kasus baru, masalah ini sungguh memprihatinkan," tuturnya. (ngopibareng/jpnn)
Ada tanda-tanda gelombang kedua pandemi corona di Iran setelah ada pelonggaran pembatasan dan pelanggaran protokol kesehatan seperti ini.
Redaktur & Reporter : Natalia
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang
- Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah