Corona Goyahkan Nissan, Alami Kerugian Tahun Ini USD 4,5 Miliar
jpnn.com - PRODUSEN otomotif multinasional asal Jepang, Nissan mengalami kerugian cukup besar tahun ini karena pandemi corona.
Nissan terancam mengalami kerugian hingga 4,5 miliar dolar AS pada tahun ini. Produsen mobil nomor dua Jepang itu juga terancam mengalami penjualan terendah dalam satu dekade terakhir.
Nissan melaporkan kerugian operasional kuartal kedua pada Selasa (28/7), lapor Reuters.
Perusahaan itu memperkirakan kerugian operasional 470 miliar yen (4,5 miliar dolar AS) untuk tahun ini hingga Maret 2021.
Hal ini jauh lebih besar dari perkiraan analis dengan kerugian 262,8 miliar yen. Jika hal itu benar-benar terjadi, Nissan mengalami kerugian dalam dua tahun beruntun.
Nissan juga memperingatkan pendapatan yang turun seperlima hingga 7,8 triliun yen tahun ini.
Penjualan kendaraan Nissan juga turun ke level terendah dalam 11 tahun, menjadi 4,13 juta unit dari 4,93 juta pada tahun sebelumnya.
"Prospek pasar tetap tidak pasti dan kami mungkin melihat penurunan permintaan lebih lanjut karena potensi pandemi gelombang kedua," kata Chief Executive Makoto Uchida.
Nissan terancam mengalami kerugian hingga 4,5 miliar dolar AS pada tahun ini akibat pandemi corona.
- Konon, Produsen iPhone Pengin Mengakuisisi Nissan
- Nissan Mengungkap Kelahiran Mobil Legendaris R32 Skyline GT-R Versi Listrik
- Nissan & Dongfeng Berkolaborasi, Hadirkan Sedan Listrik N7
- Penjualan Anjlok, Nissan Terpaksa Pangkas Pekerja dan Kapasitas Produksi
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Siap-Siap, Nissan Akan Meluncurkan 16 Unit Mobil Listrik Baru