Corona Makin Masif, Depok Kaji Opsi Karantina Wilayah
jpnn.com, DEPOK - Pemerintah Kota Depok Jawa Barat sedang mempelajari opsi local lockdown, menyusul perkembangan sebaran virus corona baru atau COVID-19 di kota itu makin masif.
"Kami sedang buatkan kajiannya yang nanti akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat sebagai wakil pemerintah pusat di daerah," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangan tertulisnya di Depok, yang disiarkan Antara, Minggu (29/3).
Namun, kata Idris untuk menerapkan opsi itu, pemkot harus menunggu keputusan pusat karena kewenangan ada di sana.
Wali Kota mengatakan dengan melihat perkembangan penyebaran COVID-19 demikian masif di Kota Depok saat ini, sudah seharusnya dilaksanakan karantina wilayah di Jabodetabek.
Hingga Sabtu (28/3) kemarin, kasus corona terkonfirmasi di Depok sebanyak 29 orang, empat orang sembuh, tiga meninggal.
Kemudian 272 total PDP yang terdiri dari 256 masih dalam pengawasan dan 16 selesai pengawasan.
Sementara total ODP tercatat sebanyak 869, terdiri dari 682 masih dalam pemantauan dan 187 selesai pemantauan.
Idris mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah taktis yang dilakukan Gugus Tugas di antarannya koordinasi pusat dan provinsi yang dilakukan secara langsung, penanganan kasus sesuai protokol, tracking pada orang-orang yang kontak erat dan penanganan area sekitar.
Dengan kasus corona di Depok sebanyak 29 orang, empat orang sembuh, tiga meninggal, Pemkot pun mulai mengkaji opsi karantina wilayah.
- Laporan Dicabut, Kasus Penganiayaan terhadap Ketua LPM di Depok Berakhir Damai
- Tak Terima Disalip, Pengendara Mobil Aniaya Pemotor di Depok, Babak Belur
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Unggul di 8 kecamatan Imam-Ririn Diprediksi Menang di Pilwalkot Depok
- Pelaku Penembakan di Depok Jadi Tersangka
- Survei Voxpol: Warga Depok Sebut Imam-Ririn Cocok Jadi Pemimpin