Corona Mewabah, Kebencian pada Muslim India Bertambah
Serangan terhadap Kashmir, wilayah mayoritas Muslim, hingga undang-undang kewarganegaraan baru yang secara terang-terangan mendiskriminasi umat Islam.
Beberapa tahun terakhir ini merupakan titik terendah bagi Muslim India yang hidup di bawah pemerintahan nasionalis Hindu yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan didorong oleh kebijakan mayoritas.
Tuduhan yang dilayangkan pemerintah bukan tanpa alasan. Pemerintah India menyebut gerakan keagamaan Muslim bertanggung jawab terhadap 8.000 kasus covid-19 di India.
"Pemerintah terpaksa memanggil Jamaah Tabligh," ungkap Pejabat senior di Kementerian Luar Negeri India, Vikas Swarup seperti dilansir New York Times, Selasa (14/4).
Namun, dia menyangkal sikap tegas pemerintah yang sering menentang diadakannya agenda massa seperti Jemaah Tabligh yang menghubungkan dari komunitas tertentu. (mg9/jpnn)
Beberapa tahun terakhir ini merupakan titik terendah bagi muslim India yang menjadi korban diskriminasi.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- India Berlakukan UU Kewarganegaraan yang Mendiskriminasi Umat Islam
- Tablig Akbar di Istiqlal: Umar bin Hafidz Ingatkan Pentingnya Berzikir
- Chandra: Tangkap Yati Narsinghanand Penebar Kebencian terhadap Islam
- CNI Group Gelar Tablig Akbar Bersama Ribuan Warga Peringati Nuzulul Qur’an
- Ustaz Abdul Somad Sampaikan Pesan Penting saat Tablig Akbar di Kapuas Hulu
- Kompakdesi Gelar Tablig Akbar Bareng Ponpes Safi'iyah An Nahdliyah