Corpu Inspirasi
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
"Hakim..." jawab sang ibu.
Syamsul pun jadi hakim. Tugas pertamanya di Arga Makmur, Bengkulu Utara. Lalu Palopo. Lubuk Linggau. Bengkulu. Rejang Lebong.
Setelah itu ia minta pindah ke kampung halaman: Tanjung Karang, Lampung. "Ayah saya sakit. Stroke. Saya ingin dekat ayah. Merawat beliau," katanya.
"Waktu ibu meninggal saya di Palopo. Kali ini saya tidak mau kecolongan lagi," tambahnya.
Dari pengalamannya yang panjang itu Syamsul ingin hakim mendapatkan inspirasi filsafat keadilan. Kalau teknis hukum bisa dipelajari sendiri. Karena itu ia menyelipkan mata kuliah seperti itu di Corpu.
Ia ingat waktu mahasiswa hukum. Buku pelajaran sampai semester akhir sudah ia selesaikan di tahun pertama kuliah.
Selebihnya ia banyak membaca buku sosiologi dan filsafat. "Kadang saya harus ke gereja untuk membaca buku filsafat di gereja," katanya.
Para hakim itu juga terlihat antusias. "Malam itu kalau RG tidak kelelahan bisa sampai jam 1 atau 2 malam," ujar Syamsul.
Minggu ini Corpu Mahkamah Agung menarik perhatian publik. Salah satu pengajar pekan lalu adalah Rocky Gerung. Materi pelajarannya: filsafat hukum.
- Tarif Tarifan
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Punya Segudang Penghargaan, Ririek Adriansyah Calon Kuat Dirut Telkom
- Cermin Sikka
- Ini Kata Menko Yusril soal Kasus Suap Hakim Rp 60 Miliar
- Datangi Kantor Komisi Yudisial, Paula Verhoeven Laporkan Hakim Sidang Perceraian