Cosmas Batubara, Teladan Hidup dan Kader Paripurna Telah Pergi
Oleh: Elias Sumardi Dabur
Perannya yang menonjol dalam pergolakan ekonomi-politik bangsa pada tahun 1965 sebagai Ketua Umum KAMI membuat nama PMKRI kemudian dijuluki sebagai organisasi yang “A small, but have a big influence, kecil tetapi memiliki pengaruh besar” oleh sejarahwan, ahli terkemuka studi Asia Tenggara dari Amerika Serikat, George McTurnan Kahin, sebagaimana ditulis dalam bukunya: Nationalism and Revolution in Indonesia.
Usai menjadi aktivis mahasiswa, Cosmas menjadi anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan (Golkar) 1967-1978, Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat (1978-1983), Menteri Negara Perumahan Rakyat (1983-1988), dan Menteri Tenaga Kerja (1988-1993).
Pada masa menjabat sebagai menteri perumahan, Cosmas merumuskan konsep pembangunan kota-kota baru di pinggiran Jakarta atau populer dengan istilah kota satelit di Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Selanjutnya, lahir dari konsep beliau rumah susun seperti Rusun Klender dan Tanah Abang dan Perumnas bekerjasama dengan BTN menyediakan kredit bagi masyarakat yang membeli rumah dengan cicilan tidak melebihi 20 persen. Ini yang menjadi cikal bakal Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
Selesai menjabat menteri, Cosmas kembali ke kampus menjadi dosen tamu dan mengajar masalah perburuhan di Fisip UI. Beliau juga mengambil studi doktoral. Pada 2002, Cosmas lulus Cum Laude dan meraih gelar doktor di UI pada usia 64 tahun. Disertasinya tentang “Hubungan Industrial di Indonesia.”
Di bidang pendidikan, Cosmas tercatat sebagai Ketua Yayasan PPM yang menaungi Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Wakil Ketua Yayasan Universitas Pancasila, Jakarta, Ketua Dewan Penyantun Yayasan Atmajaya, Jogjakarta, Ketua Pembina Yayasan STIE Triguna, Bogor, Ketua Pengurus Yayasan Santo Thomas yang menaungi Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, dan sempat pula menjadi Rektor Podomoro University (2014).
Di bidang lain, Cosmas adalah Komisaris Independen sejumlah perusahaan properti, mulai dari Group Ciputra, Agung Podomoro Land, Intiland, Metropolitan Kencana, Komisaris Utama PT. Multi Bintang Indonesia, dan Direktur Utama PT Agung Podomoroland.
Kader Paripurna