Cosmas Batubara, Teladan Hidup dan Kader Paripurna Telah Pergi
Oleh: Elias Sumardi Dabur
Perjalanan hidup, karier dan karya Cosmas sebagaimana disebutkan di atas, dalam tilik sebagai kader merupakan contoh hidup kader sejati. Kader paripurna, kader yang dalam rumusan Pater Beek, SJ adalah orang yang “bisa menggetarkan dunia” merombak keadaan masyarakat dengan kelompok kecil; menjadi tulang punggung masyarakat; atau menjadi inti dalam kehidupan masyarakat. Menjadi kader, tegasnya lebih lanjut, berarti menjadi suatu yang lain dari yang lain, keranjingan dalam menjalankan apa yang dipikirkan dalam batas-batas yang ditentukan moral dan etika.
PMKRI dan orang muda, mahasiswa dan masyarakat umumnya yang masih punya semangat belajar dan memiliki spirit untuk terus maju mesti meneladani spirit hidup dan kehidupan bertujuan sebagaimana dilakonkan dengan sangat baik oleh Cosmas Batubara.
Kepergian Pak Cosmas di usia lanjut, usia bonus menurut Pemazmur Raja Daud dengan segala pencapaian dan kesaksian hidup yang mengagumkan boleh dikatakan perjalanan hidup naik ke Altar Allah, seperti Doa Imam dalam Liturgi Pra-Vatikan 11:
”Introibu ad Altare, ad Deum qui laetificat juventutem meam (Aku hendak naik ke altar Allah, menghadapi Allah yang telah menggembirakan masa mudaku).
Selamat Jalan Pak Cosmas. Bapak telah menyelesaikan pertandingan kehidupan dan menyelesaikannya dengan sempurna.
Penulis:
Mantan Ketua PMKRI Cabang Yogyakarta dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PMKRI 2005-2006
PMKRI dan orang muda, mahasiswa dan masyarakat umumnya mesti meneladani spirit hidup Cosmas Batubara.
Redaktur & Reporter : Friederich