Cosmas Hendrikus Riberu; Dari Petinju Jadi Kartunis
Sempat Frustrasi ketika Harus Ganti Profesi
Selasa, 20 Maret 2012 – 00:20 WIB

Cosmas Hendrikus Riberu menunjukkan salah satu hasil karyanya. Foto : Thomas Aquino/Jawa Pos Foto :
Kemampuannya terus terasah. Saat remaja dan masuk kelas junior, Cece beberapa kali mengikuti kejuaraan tinju dengan lawan petinju-petinju senior. Bukannya kalah, dia justru sering menang. Cece pun menapak pentas tinju nasional.
Beberapa gelar yang diperoleh Cece adalah runner-up Piala Wali Kota Semarang 1984, juara Piala Udayana 1985, Kejurnas Amatir Junior 1985 di Jakarta, dan juara kejuaraan antarsasana se-Bali 1985. "Saya bermain di kelas layang ringan," ujarnya.
Selain menggeluti tinju, Cece bersama teman-teman sebaya membentuk geng The Pins. Sasaran geng remaja itu adalah menyerbu acara-acara ulang tahun remaja berduit yang diselenggarakan di restoran-restoran atau kafe yang tersebar di Bali.
Mereka kerap berkonvoi mencari sasaran. Begitu sampai di pesta, mereka menyerbu makanan. Beberapa kali Cece dan kelompoknya bertemu geng serupa sehingga pertempuran antargeng tidak bisa dihindari. "Saya tidak pernah kalah. Mereka tidak pernah latihan, saya kan latihan. Buk buk buk... lari mereka," tuturnya sambil memperagakan pukulan-pukulan khas seorang petinju.
Apa hubungan tinju dengan kartun? Jawabannya ada pada diri Cosmas Hendrikus Riberu. Dari seorang petarung di ring, dia kini menjadi seniman kartun
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu