Cost Recovery Turun, Penerimaan Negara dari Migas Naik
Jumat, 26 Desember 2008 – 02:06 WIB
JAKARTA – Kinerja sektor hulu migas terus membaik. Menjelang tutup tahun, Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengklaim bahwa penerimaan negara dari industri hulu migas meningkat dari tahun sebelumnya. Namun, besaran penerimaan negara sebesar 66 persen dari gross revenue ini sebenarnya bukan prestasi baru. Hal serupa juga terjadi pada 2006, dan kemudian turun lagi pada 2007. Sejak 2002, penerimaan negara dari sektor hulu migas memang meningkat rerata 35 persen per tahun. Rasio penerimaan negara terhadap gross revenue terus mendaki, dari 58,9 persen pada 2002 menjadi 66,6 persen pada 2006.
Kepala BP Migas Raden Priyono mengatakan, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun lalu adalah 61 persen terhadap gross revenue alias penerimaan kotor. "Dan saat ini meningkat menjadi 66 persen terhadap gross revenue," ujar Priyono di kantornya, Patra Office Tower.
Baca Juga:
Dia memaparkan, hingga September 2008, gross revenue dari industri hulu migas sebesar USD 45,6 miliar. Dengan asumsi 66 persen dari gross revenue itu masuk ke penerimaan negara, maka duit yang mengalir ke kantung pemerintah mencapai USD 30,3 miliar. Tahun lalu, gross revenue di sektor hulu migas mencapai USD 38,7 miliar, dan sekira 61 persen dari angka itu, yaitu sebesar USD 23,7 miliar, masuk ke kas negara.
Baca Juga:
JAKARTA – Kinerja sektor hulu migas terus membaik. Menjelang tutup tahun, Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia