COVID-19 Bikin Nyali Ciut, Thailand Batal Buka Pariwisata Phuket
jpnn.com, BANGKOK - Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) mengatakan kepada awak media bahwa rencana peluncuran kembali kawasan wisata Phuket bulan depan kemungkinan besar akan ditunda.
Pernyataan itu dikeluarkan usai Thailand melaporkan kasus COVID-19 pertama setelah bebas dari penularan lokal selama 100 hari.
"Kami tidak mampu menghadapi gelombang kedua penyebaran virus," ujar Gubernur TAT Yuthasak Supasorn.
"Kami sudah berupaya keras dalam meredam penyebaran virus itu."
"Phuket masih menjadi tujuan wisata favorit wisman, dan kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menggunakan model pulau resor tersebut dan sebuah proyek uji coba guna melihat apakah peluncuran kembali pariwisata dan ekonomi lokal akan berhasil," papar Yuthasak.
Gubernur TAT itu mengatakan para pejabatnya sudah mengunjungi Phuket untuk membahas upaya pengendalian penyakit bersama sejumlah operator bisnis sebelum kasus penularan lokal baru itu ditemukan.
Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand sebelumnya telah menyusun protokol terkait pembukaan Phuket. Model itu hanya mengizinkan wisman yang dalam kondisi sehat memasuki kawasan tersebut, namun mereka perlu menjalani tes COVID-19 di bandara Phuket dan karantina wajib di hotel selama 14 hari dengan biaya sendiri.
Selain itu, jika para wisman dinyatakan negatif COVID-19, mereka dapat bepergian ke provinsi lainnya setelah menginap di Phuket selama sedikitnya tujuh hari pascakarantina 14 hari.
Model Phuket awalnya diajukan oleh Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand ketika negara itu bebas dari COVID-19
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Thailand Kerahkan Pasukan SEAL untuk Atasi Banjir Chiang Rai
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya