COVID-19 Bikin Vendor Pernikahan Gelisah, Wedding Market Beri Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Data menunjukkan dua juta pasangan di Indonesia melangsungkan pernikahan setiap tahun. Umumnya, mereka mencari referensi dan informasi pernikahan melalui internet.
Namun, sejak pandemi Virus Corona (COVID-19) merebak, industri pernikahan mati suri. Pasalnya, banyak pasangan hanya melangsungkan akad nikah tanpa menggelar pesta permikahan.
Akibatnya, menurut CEO Wedding Market Melvino, banyak vendor pernikahan kini khawatir industri pernikahan tak lagi dapat bangkit.
"Di sinilah kami hadir, Wedding Market sebagai startup media dan marketplace pernikahan. Kami mencoba memberikan akses membership gratis bagi para vendor. Paling tidak untuk menjawab kekhawatiran dan membantu para vendor tetap survive dan optimistis memajukan industri wedding di Indonesia," ujar Melvino di Jakarta, Kamis (18/6).
Melvino juga mengatakan, Wedding Market mengacu pada kebutuhan calon pengantin akan informasi, edukasi dan referensi.
Artinya, berusaha menjadi sarana yang tepat bagi para calon pengantin untuk dapat menemukan vendor yang sesuai bagi pernikahan mereka.
Karena itulah, Wedding Market hadir dengan fitur-fitur unggulan. Seperti, filter kategori vendor, kota, harga dan fitur store yang mempermudah calon pengantin menemukan vendor yang tepat.
Untuk diketahui, Wedding Market resmi diluncurkan awal 2019 lalu. Start-up ini telah berhasil menghimpun lebih dari 10 ribu vendor dari berbagai kategori. Ditargetkan sebanyak 30 ribu vendor bergabung ke dalam Wedding Market pada 2021 mendatang.(gir/jpnn)
Wedding Market mengacu pada kebutuhan calon pengantin akan informasi, edukasi dan referensi.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Bagi Para Calon Pengantin, Ayo Merapat ke Bridestory Fair 2024 di PIM 3
- Ditanya Kapan Menikah Lagi, Inara Rusli Beri Jawaban Begini
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Nikah Terpadu Meriahkan Rangkaian Acara MTQN ke-30 di Kaltim
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya