Covid-19 Jangan jadi Alasan Orang Tua Tak Berikan Imunisasi Anak
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Soedjatmiko mengatakan bahwa perlu adanya edukasi untuk para orang tua agar tetap memberikan imunisasi dasar kepada anaknya meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bulan ketiga dan bulan keempat 2020 itu rendah," kata Soedjatmiko, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (29/4).
Kemenkes tetap berupaya meningkatkan cakupan imunisasi kecuali imunisasi DT, MR2, dan HPV.
Menurut Data Surveilans di Kemenkes, imunisasi anak sekolah pada 2020, cakupan campak hanya mencapai 45%, Diphteria Tetanus (DT) 40% , dan Tetanus Diphteria (TD) juga 40%.
"Kami berusaha mengedukasi para orang tua karena selama pandemi Covid-19, bayi atau anak sekolah itu berisiko tertulari penyakit,” kata Soetjatmiko.
Dia juga menyebutkan Fatwa MUI nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi yang terdapat salah satu poin bahwa jika seseorang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian maka hukumnya wajib.
“Jadi sekarang karena jelas aman bermanfaat bisa melindungi diri dari penyakit berbahaya ayo lengkapi imunisasi anak di puskesmas, klinik atau rumah sakit,” ucap Prof. Soedjatmiko.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono yang mengatakan bahwa imunisasi adalah intervensi yang efektif.
Cakupan imunisasi pada anak menurun akibat adanya pandemi Covid 19 yang membuat orang tua takut mengimunisasi anaknya.
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025
- Della Surya
- KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini