COVID-19 Kembali Menggila, Inggris Perketat Aturan Bagi Pendatang dari Israel dan 11 Negara Afrika

jpnn.com, LONDON - Inggris putuskan memperpanjang larangan masuk untuk wisatawan dari negara-negara Afrika bagian selatan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran varian baru COVID-19 yang mulai mewabah di kawasan tersebut.
Pembatasan akan mulai berlaku besok, Sabtu (9/1) hingga dua pekan ke depan.
"Masuk ke Inggris akan dilarang bagi mereka yang telah melakukan perjalanan dari atau melalui negara Afrika selatan dalam 10 hari terakhir, termasuk Namibia, Zimbabwe, Botswana, Eswatini, Zambia, Malawi, Lesotho, Mozambik dan Angola serta Seychelles dan Mauritius," kata Departemen Transportasi negara itu dalam sebuah pernyataan.
"Israel (dan Yerusalem) juga akan dihapus dari daftar koridor perjalanan Inggris dan orang-orang yang datang mulai 9 Januari dari Botswana, Israel (dan Yerusalem), Mauritius atau Seychelles perlu mengisolasi diri."
Inggris telah melarang masuknya penumpang dari Afrika Selatan sejak 24 Desember. Aturan itu tidak berlaku warga negara Inggris dan Irlandia, pemegang visa dan penduduk tetap, tetapi mereka diharuskan untuk mengisolasi diri selama 10 hari.
Inggris telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena COVID-19, dan ekonominya mengalami kontraksi paling tajam dari negara mana pun selama gelombang pertama infeksi musim semi lalu. (ant/dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Inggris mengeluarkan kebijakan baru terkait pendatang dari Israel dan sejumlah negara Afrika
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Aksi Pro-Palestina Diwarnai Ujaran 'Zionis Babi' & Salut ala NAZI, Pedemo Diciduk Polisi
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Donald Trump Kembali Berulah, Vatikan Tegaskan Sikap soal Warga Palestina
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Presiden Erdogan: Tidak Ada yang Bisa Usir Warga Palestina dari Tanah Mereka