COVID-19 Makin Menjadi-jadi, Ribuan Warga Hong Kong Terpenjara di Rumah Sendiri
jpnn.com, HONG KONG - Pemerintah Hong Kong mengunci area di semenanjung Kowloon pada hari Sabtu, dengan mengatakan 10.000 penduduknya harus tinggal di rumah sampai mereka semua diuji untuk virus corona baru dan sudah diketahui hasilnya.
Pemerintah mengatakan ada 70 bangunan di "daerah terlarang" itu dan bertujuan untuk menyelesaikan proses dalam waktu sekitar 48 jam, sehingga orang dapat mulai bekerja pada hari Senin.
Otoritas Hong Kong telah mengambil tindakan agresif untuk memerangi pandemi COVID-19 di pusat keuangan dan maskapai penerbangan Asia itu, tetapi langkah pada hari Sabtu adalah penguncian pertama di kota yang diperintah China itu.
Banyak bangunan tua dan tidak terawat dengan baik di daerah kecil dan padat penduduk, di mana unit terbagi biasa terjadi, kata sekretaris kesehatan Sophia Chan.
"Risiko infeksi di masyarakat cukup tinggi," katanya dalam konferensi pers. "Setelah penilaian, kami pikir perlu membuat deklarasi pengujian pembatasan di area terlarang untuk mencapai tujuan nol kasus."
Area terlarang telah mengkonfirmasi 162 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi bulan ini, dan rasio virus yang terdeteksi dalam sampel limbah dari bangunan di sana lebih tinggi daripada di area lain. (ant/dil/jpnn)
Otoritas Hong Kong telah mengambil tindakan agresif untuk memerangi pandemi COVID-19 di pusat keuangan dan maskapai penerbangan Asia itu
Redaktur & Reporter : Adil
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun