COVID-19 Makin Menjadi-jadi, Tiongkok Terancam Mundur ke Masa Awal Pandemi
jpnn.com, BEIJING - Tiongkok mulai kewalahan menghalau gelombang baru wabah COVID-19. Laju infeksi yang cepat dapat membuat kondisi negara tersebut kembali ke masa-masa awal pandemi, ketika pemerintah sampai mengurung warga di rumah mereka masing-masing untuk mencegah terjadinya interaksi.
Otoritas Tiongkok melaporkan 144 kasus baru COVID-19 pada Kamis (14/1), angka tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
Komisi Kesehatan Nasional menyebutkan 135 kasus baru ditularkan secara lokal. Provinsi Hebei, episentrum gelombang baru ini, menyumbang 90 kasus.
Sementara itu, 43 kasus lainnya tercatat di Provinsi Heilongjiang, dengan Provinsi Guangxi dan Shaanxi melaporkan masing-masing satu kasus terkonfirmasi.
Otoritas mengajak masyarakat untuk menghindari perjalanan tidak penting selama liburan Tahun baru Imlek pada Februari mendatang, ketika ratusan juta warga Tiongkok biasanya menghabiskan masa liburan dengan bepergian.
Jumlah kasus OTG (Orang Tanpa Gejala), yang tidak dimasukkan ke dalam kategori kasus terkonfirmasi oleh Tiongkok, turun menjadi 66 dari 78 kasus sehari sebelumnya.
Jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Tiongkok kini mencapai 87.988 dengan 4.635 kematian.
Data resmi komisi tidak mencakup kasus yang dilaporkan di Macau dan Hong Kong, yang merupakan bagian dari Tiongkok. Mereka memiliki laporannya sendiri.
Dari hari ke hari, kondisi Tiongkok makin mirip satu tahun lalu, ketika wabah COVID-19 memaksa negara tersebut mengunci warganya sendii demi mencegah infeksi
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Titik Pulang