COVID-19 Makin Ngeri, Pembelajaran Tatap Muka Mulai Januari?
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah membolehkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021, asalkan mendapatkan izin dari kepala daerah setempat.
Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaiful Huda meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut.
“Dalam beberapa hari terakhir ini, kami menerima banyak masukan dari orang tua murid yang khawatir jika sekolah jadi dibuka kembali bulan depan. Mereka khawatir dengan penyebaran COVID-19 yang kian tak terkendali,” ujar Syaiful Huda dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (26/12).
Syaiful Huda mengatakan pembukaan sekolah memang solusi terbaik untuk mengatasi ancaman penurunan kemampuan belajar (learning loss) bagi siswa selama masa pandemi COVID-19.
Namun, kian meningkatnya jumlah kasus harian positif COVID-19 dan kian penuhnya tingkat hunian rumah sakit, rencana pembukaan sekolah lebih baik ditunda terlebih dahulu.
“Akhir bulan ini tren peningkatan kasus COVID-19 terus terjadi. Saya memprediksi kondisi ini akan terus berlanjut hingga bulan depan mengingat maraknya orang mudik dan liburan akhir tahun,” tambah dia.
Huda menambahkan bahwa kasus COVID-19 pada kalangan anak di Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata kasus dunia.
Rata-rata kasus COVID-19 anak-anak dunia mencapai 8 persen, sementara di Indonesia kasus COVID-19 mencapai hingga 11 persen.
Syaiful Huda meminta pemerintah kaji ulang kebijakan soal pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Januari 2021.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Skema Dana Pendidikan Tetap Mengacu Belanja Negara, Ketua Komisi X DPR Merespons
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Mandatory Spending 20 Persen Dana Pendidikan Ditinjau Ulang, Ketua Komisi X DPR: Kami Menolak