Covid-19 Masih Mengkhawatirkan, Biotek Farmasi Hadirkan Antivirus Viradef
jpnn.com, JAKARTA - Gelombang Covid-19 di China masih mengkhawatirkan. Namun, pejabat administrasi Imigrasi Nasional China melaporkan, rata-rata 500 ribu orang telah keluar atau masuk dari negara tirai bambu setiap hari semenjak perbatasan dibuka kembali pada 8 januari.
Melihat fenomena itu, salah satu start-up farmasi, Biotek Farmasi Indonesia ikut menciptakan produk terobosan baru.
Pubic Health Biotek Farmasi Indonesia Elfrida mengatakan salah satu terobosan yang dihasilkan tersebut adalah antivirus Viradef.
Viradef adalah antivirus yang mampu menghambat replikasi virus dalam sel oleh enzim main protease.
"Antivirus dalam Viradef juga digunakan sebagai pencegahan saat virus masuk ke dalam sel tubuh melalui aktivasi enzim Transmembrane Protease Serin-2," ungkap Elfrida.
Viradef juga sudah terbukti ampuh dapat menjaga dan menyembuhkan dari serangan segala jenis virus mulai dari virus corona, influenza, hepatitis, dan termasuk virus HIV.
Elfrida menyebutkan Viradef dari Biotek Farmasi siap untuk mendukung arahan Presiden Jokowi dalam meningkatkan kemandirian obat dalam negeri. Selain itu masyarakat juga tidak perlu lagi khawatir dengan ancaman gelombang ke-4 Covid-19.
“Dengan adanya Viradef, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir lagi mengenai migrasi tahunan terbesar di China dengan ratusan ribu orang keluar masuk dari China setiap hari semenjak perbatasan dibuka," ujarnya.
Viradef adalah antivirus yang mampu menghambat replikasi virus dalam sel oleh enzim main protease.
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Airlangga Sampaikan Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga, Target Tercapai
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Seru, Long Weekend di Enchanting Valley, Wahana Baru dari Taman Safari Indonesia
- inDrive Mengintegrasi Teknologi AI pada Layanan Ride-Hailing, Pengiriman, dan Ekonomi Gig di 2025
- 3 Program TJSL SPSL Mampu Berdayakan Masyarakat Rawa Badak Utara