COVID-19 Mendapat Banyak Mangsa di Pesta Pernikahan
jpnn.com, DUBAI - Iran secara bertahap melonggarkan penguncian sejak pertengahan April, melaporkan telah terjadi peningkatan tajam kasus harian COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.
Jumlah 3.574 kasus baru pada Kamis (4/6) merupakan yang tertinggi sejak Februari, ketika wabah pertama kali dilaporkan.
"Di satu lokasi, kami menyaksikan puncak epidemi ini, yang sumbernya adalah pernikahan yang menyebabkan masalah bagi orang-orang, pekerja kesehatan, dan kerugian bagi ekonomi dan sistem kesehatan negara itu," kata Presiden Hassan Rouhani pada Sabtu (6/6) dalam pertemuan yang disiarkan televisi di Teheran.
Dia tidak mengatakan kapan atau di mana pernikahan itu berlangsung.
Jumlah kasus baru merosot ke 2.269 pada Sabtu, menjadikan total kasus di Iran mencapai 169.425 dengan 8.209 kematian.
Pejabat kesehatan telah memperingatkan tentang gelombang kedua wabah, tetapi mengatakan alasan di balik lonjakan kasus baru mungkin pengujian yang lebih luas.
Seorang pejabat mengatakan sekitar 70 persen dari kasus baru di Teheran termasuk di antara mereka yang telah bepergian ke luar ibu kota dalam beberapa hari terakhir.
Iran telah berjuang menahan penyebaran COVID-19 tetapi pihak berwenang khawatir bahwa langkah-langkah untuk membatasi kehidupan publik dan ekonomi dapat merusak ekonomi yang sudah terguncang akibat sanksi internasional.
Terjadi lonjakan jumlah positif COVID-19, salah satunya bersumber dari sebuah pesta pernikahan.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang