Covid-19 Mengganas Lagi, Singapura Lockdown hingga Juni, Warga Gelagapan Belanja
jpnn.com, SINGAPURA - Pemerintah Singapura telah mengumumkan penerapan pembatasan ketat atau lockdown mulai berlaku pada Minggu, 16 Mei 2021.
Kebijakan ini berlaku hingga 13 Juni mendatang. Dilansir Reuters dan The Strait Times, pembatasan ketat ini dilakukan lantaran meningkatnya kasus Covid-19 di Singapura dalam beberapa pekan terakhir.
"Ini jelas merupakan kemunduran dalam perjuangan kami melawan Covid-19," kata Menteri Pendidikan yang menjadi Ketua Gugus Tugas Virus Corona Singapura, Lawrence Wong.
Saat mengetahui pengumuman lockdown, warga langsung ramai-ramai berbelanja kebutuhan pokok atau sembako.
Selama lockdown, rumah tangga tidak boleh menerima lebih dari dua pengunjung dalam sehari. Warga juga diminta untuk membatasi pertemuan tatap muka maksimal dua kali dalam sehari.
Selain itu, warga tidak diperbolehkan makan di restoran. Semua restoran dan pusat jajanan hanya akan menawarkan take away dan delivery selama periode satu bulan lockdown, untuk mengurangi risiko penularan.
Risiko penularan dinilai lebih tinggi ditimbulkan pelanggan yang berdekatan dan makan dalam waktu yang lama dengan masker yang dilepas.
Seluruh aktivitas perkantoran juga diberhentikan. Semua warga Singapura akan kembali bekerja dari rumah (work from home). Perusahaan diminta memastikan bahwa pegawainya bekerja dari rumah.
Klaster Bandara Changi menjadi penyebaran covid-19 yang terbesar di Singapura saat ini.
- Menjelang Lebaran, Kasus COVID-19 di Malaysia Naik 26 Persen
- Di Acara Imlek, Jokowi Ungkap Alasan Mengapa Tidak Lockdown, Lalu Bahas Rekening Orang
- Korut Berlakukan Lockdown 5 Hari di Pyongyang, karena Covid-19 Lagi?
- Ranking Antipiretik
- Ibu Kota China Lockdown Lagi, Ini Dampaknya bagi Staf KBRI
- Kematian Akibat Covid-19 Naik di Tengah Lockdown, Beijing Ternyata Kebobolan soal Ini