Covid-19 Mereda, Siloam Hospitals Melanjutkan Pertumbuhan Positif
jpnn.com - JAKARTA – Kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) terus menunjukkan arah pertumbuhan yang positif setelah pandemi Covid-19 mulai mereda.
Jumlah pasien Siloam Hospitals meningkat pada kuartal kedua 2022 (2Q2022) dibandingkan dengan 1Q2022, walau terdapat periode Lebaran pada kuartal kedua yang menyebabkan jumlah pasien lebih rendah.
Jumlah pasien rawat inap pada 1H2022 tercatat sebanyak 106.939 pasien, meningkat 23,9% dibandingkan dengan 86.318 pasien pada 1H2021 dan dengan inpatient days sebanyak 367.928 hari.
Siloam telah merawat lebih dari 1,4 juta pasien rawat jalan pada 1H2022, meningkat 24,4% dibandingkan dengan 1H2021.
Jika dibandingkan dengan lingkungan operasional yang sama pada 1Q2022, jumlah pasien rawat inap, inpatient days dan jumlah asien rawat jalan masing-masing meningkat 21,9%, 1,2% dan 20,7%.
Dalam keterangan resmi Siloam disebutkan, perseroan mencatat pendapatan dari pasien Covid-19 pada 2Q22 hanya sebesar 3%, yang merupakan kontribusi terendah sejak awal pandemi.
Kontribusi ini termasuk 0,1% yang didapat dari program pemerintah (KMK).
“Siloam terus menunjukan arah pertumbuhan yang positif di dalam lingkungan operasional setelah pandemi. Setelah Covid berada di belakang kami, manajemen dapat mengalihkan fokus mereka untuk menumbuhkan bisnis non-Covid Siloam,” kata Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/9).
Kinerja Siloam Hospitals menunjukkan arah pertumbuhan yang positif setelah pandemi Covid-19 mulai mereda. Ini data jumlah pasien Siloam.
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Grup RS Siloam Raih 7 Penghargaan di Ajang PERSI Awards 2024
- Vagus Nerve Stimulation Jadi Solusi Modern Mengatasi Epilepsi
- Bangun Kapasitas Penelitian Klinis di Indonesia, Grup RS Siloam & SCRI Bersinergi