COVID-19 Meruntuhkan Kebanggaan Australia terhadap Keragaman Budayanya
Photo: Viknash VM adalah mahasiswa internasional asal Singapura di Perth. (ABC News: Herlyn Kaur)"Budaya berbeda menjadi satu lewat makanan dan itulah salah satu aspek yang kami rindukan dan yang juga dirasakan oleh banyak mahasiswa di sini," katanya.
Kehidupan bagi mahasiswa internasional, seperti juga banyak warga lain, sangat berbeda tahun ini.
Viknash mengatakan para mahasiswa harus membuat keputusan yang susah apakah harus tetap tinggal di Australia atau kembali ke negeri masing-masing dan mengikuti kuliah online.
Bagi yang tetap di sini, mereka tidak bisa kembali ke negeri asal selama musim liburan.
"Saya kira ini adalah masa paling lama saya pergi dari rumah, karena akan menjadi sekitar setahun sejak saya meninggalkan rumah terakhir kali," katanya.
Photo: Viknash VM adalah salah seorang mahasiswa internasional yang tetap bertahan di Australia selama pandemi. (ABC News: Herlyn Kaur)
"Jadi ini yang pertama bagi saya dan saya yakin juga paling lama bagi banyak mahasiswa lain, karena banyak yang biasanya pulang kalau ada liburan."
Wajah keberagaman budaya Australia dengan warganya kebanyakan berasal dari imigran, migran dan pelajar internasional, akan berubah besar setelah pandemi COVID-19
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman