COVID-19 Musuh Tak Kasat Mata, Menkes Budi Beber Dua Strategi
Menurutnya, strategi ampuh mengurangi laju penyebaran Covid-19 adalah dengan surveillance atau intel. Maka pemerintah mampu mendeteksi dimana keberadaan Covid-19.
"Bagaimana kami bisa tahu musuhnya ada dimana dan mereka bergerak dimana saja, dulu dilacaknya pakai teknik interograsi sekarang pakai teknik testing dan tracing," katanya.
Kedua, lanjut Budi, memberantas virus pada tempat yang tepat.
"Strategi yang kedua, yang kami sudah tahu kami mesti bunuh musuhnya, cuma itu bukan musuh manusia, tapi itu musuh virus yang ada di dalam tubuh manusia," katanya.
Kendati demikian Budi menyadari pihaknya kekurangan personil untuk melakukan pelacakan.
Menurutnya, untuk melakukan tracing penduduk Indonesia dibutuhkan 80 ribu tracer, Sehingga membuTuhkan kerja sama dengan aparat TNI-Polri.
"Untuk di seluruh desa, kami tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI. Oleh karena itu, kami harus bekerja sama dengan polri dan TNI untuk melakukan fungsi surveillance," katanya.
Jika sudah ditemukan, kata dia, cara ampuh untuk membunuh musuh tak kasat mata yakni dengan vaksinasi kapda 181 juta masyarakat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunaidi Saidikin membeberkan dua strategi untuk menekan laju pertumbuhan virus corona di Indonesia
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral