COVID-19 Renggut 500 Ribu Nyawa, Pemerintah Dituduh Lakukan Genosida
Sementara penyelenggara menjanjikan demonstrasi terbesar di lebih dari 300 kota, pertemuan di Rio de Janeiro dan Brasilia pada Sabtu pagi tampaknya tidak lebih besar dari protes besar terakhir pada 29 Mei.
Protes di Sao Paulo, kota dan pusat keuangan terbesar di Brazil, memblokir jalan raya utama di pusat kota, di mana pengunjuk rasa membentangkan spanduk seukuran blok kota yang menuntut "Kehidupan, Roti, Vaksin, dan Pendidikan." Tidak jelas bagaimana kerumunan dibandingkan dengan protes 29 Mei di sana.
Komite Senat khusus sedang menyelidiki tanggapan pandemi pemerintahan Bolsonaro, menyoroti upaya yang tertunda untuk memperoleh vaksin sambil memprioritaskan perawatan yang belum terbukti untuk COVID-19.
Bulan lalu, sebuah jajak pendapat menunjukkan popularitas Bolsonaro telah melorot ke posisi terendah baru dengan hanya 24% warga Brazil yang mengatakan pemerintahannya "baik" atau "hebat." Jajak pendapat yang sama menunjukkan saingan sayap kiri Bolsonaro, mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, akan menang dalam pemilihan putaran kedua jika pemilihan 2022 diadakan hari ini. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Banyak demonstran menyebut 500.000 orang tewas karena COVID-19 sebagai bentuk genosida yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat
Redaktur & Reporter : Adil
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- 2 Demonstran Ditangkap Buntut Aksi Anarkistis yang Menewaskan Anggota Satpol PP Lebak
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru